MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI,OLAHRAGA DAN KESEHATAN Oleh: IBENZANI M.Pd

Laman

Rabu, 17 Mei 2017

AEROBIC

AKTIVITAS AEROBIC 

Aerobik dapat diartikan sebagai bekerja dengan oksigen. “Istilah aerobik digunakan untuk menyatakan pengertian yang meliputi pemasukan, pengangkutan, dan pemanfaatan oksigen.” (Lutan . 2002:46). Olahraga aerobic, bila selama penampilannya minimal sekitar 2/3 atau 70% dari seluruh energi yang digunakan disediakan melalui olah daya aerobic. Olahraga yang berlangsung secara kontinyu lebih dari empat menit dan dilakukan dengan intensitas rendah termasuk golongan aerobik. Jadi olahraga aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi masih banyak jenis olahraga lainnya, seperti bersepeda, berenang, jalan cepat dan lari lintas alam. Suatu aktivitas dinyatakan sebagai aktivitas aerobik jika 70% penampilannya menggunakan olah daya aerobic dan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas/penampilannya lebih dari 8 menit. 

Persiapan Sebelum melaksanakan olahraga (khususnya senam aerobik) Untuk pertama kali dianjurkan untuk memeriksakan kondisi kesehatan kepada dokter bagi mereka yang berusia 35 tahun ke atas dan belum pernah melakukan olahraga secara teratur. Hal ini berlaku juga bagi seseorang yang berusia di bawah 35 tahun, namun memiliki keluhan dan riwayat kesehatan yang kurang baik. Memeriksakan kondisi kesehatan diri pada dokter terpercaya bertujuan untuk mencegah resiko yang akan terjadi dan memperoleh saran – saran yang tepat sehubungan dengan kondisi kesehatan saat berolahraga. Sebaiknya sebelum melakukan aktivitas senam aerobik, sudah selayaknya dalam kondisi yang segar, cukup beristirahat sesuai takaran, dan dalam kondisi sehat. Apabila berolahraga dalam kondisi tidak segar dan sehat maka kinerja fisik tidak akan optimal, selain itu juga bila terlalu dipaksakan dapat menyebabkan sakit. Oleh sebab itu apabila tidak dalam kondisi fit (segar dan sehat) maka disarankan untuk mengurangi tingkat intensitas latihan / menunda latihan senam aerobik.

TAKARAN LATIHAN 


Untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mempertahankannya, maka latihan olahraga harus dilakukan dengan kaidah – kaidah yang benar atau disebut dengan takaran latihan. Takaran latihan akan membantu memberikan acuan / arahan dalam melaksanakan latihan sehingga latihan tersebut dapat memberikan hasil dan manfaat yang positif. Oleh sebab itu sudah selayaknya berolahraga dengan mengikuti takaran latihan yang baik. Ketiga aspek takaran latihan tersebut adalah : 1. Intensitas Latihan Dosis latihan yang harus dilakukan seseorang berdasarkan program yang disusun disebut sebagai intensitas latihan. Intensitas latihan yang baik berada dalam rentang 70 – 85 % dari denyut nadi maksimal (DNM). Rentang daerah ini lazim disebut sebagai Training Zone atau daerah latihan. Suatu latihan yang dilakukan seseorang dinilai telah memenuhi takaran yang baik apabila denyut nadi latihannya berada dalam rentang 70– 85% dari denyut nadi maksimalnya (DNM) Tingkat usia sangat berpengaruh terhadap DNM seseorang seperti ditunjukkan rumus DNM dibawah ini : Contoh : Andi berusia 20 Tahun. Berapakah DNM dan rentang training zone yang ia miliki ? Jawab : 1) Denyut Nadi Maksimum = 220 – Usia (Tahun) = 220 – 20 = 200 (Denyut nadi maksimal Rita) 2) Training Zone minimum = 70 % x DNM = 70 % x 200 = 140 detak / menit 3)Training Zone maksimum = 85 % x DNM = 85 % x 200 = 170 detak / menit Jadi Andi memiliki denyut nadi maksimal 200 detak / menit, dengan rentang intensitas latihan yang baik antara 140 sd 170 detak / menit.. Untuk mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit ada dua cara mengetahui nya, yaitu pertama menggunakan alat yang bernama pulse meter. Alat ini umumnya hanya terdapat di laboratorium olahraga dan tersedia secara terbatas. Dengan cara memasukkan jari telunjuk selama 1 menit, maka secara otomatis hasil penghitungan denyut nadi akan dapat diketahui. Cara kedua yaitu dengan cara menghitung denyut nadi dengan cara meraba titik denyut nadi pada pergelangan tangan atau pada panggal leher menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Cara ini di sebut sebagai palpasi atau menghitung denyut nadi secara manual. Cara ini jauh lebih sukar dibandingkan dengan penggunaan pulse meter karena dibutuhkan kepekaan dan ketepaatan yang tinggi dalam mendeteksi dan menghitung denyut nadi, namun dengan bantuan dan bimbingan para ahli, maka menghitung dengan cara palpasi akan menjadi mudah dan menyenangkan. Dalam menghitung denyut nadi selama 1 menit, terdapat beberapa cara menghitung antara lain : 1. Hitung denyut nadi selama 60 detik penuh 2. Hitung denyut nadi selama 30 detik. Hasilnya dikalikan 2. 3. Hitung denyut nadi selama 15 detik. Hasilnya dikalikan 4. 4. Hitung denyut nadi selama 10 detik. Hasilnya dikalikan 6. 5. Hitung denyut nadi selama 6 detik. Hasilnya dikalikan 10. 2. Lama / durasi Latihan Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan. Intensitas latihan yang berat memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingan dengan intensitas latihan yang ringan. Semakin berat latihan maka semakin singkat waktu latihan, semakin ringan intensitas latihan maka semakin lama waktu latihan. Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik bila dilakukan dengan tempo yang tepat. Latihan dengan tempo yang terlampau lama atau terlalu pendek akan memberikan hasil yang kurang efektif. Dalam senam aerobik, total waktu latihan yang baik umumnya antara 30 – 60 menit dalam satu sesi latihan. 3. Frekuensi Latihan Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan intensif yang dilakukan oleh seseorang. Latihan dapat dikatakan intensif apabila memenuhi dua kaidah di atas yaitu memenuhi takaran intensitas dan tempo latihan yang baik. Frekuensi latihan untuk senam aerobik disarankan 3 – 5 kali dalam satu minggu. Hal ini dianggap cukup. Apabila frekuensi latihan kurang dari 3 kali maka tidak memenuhi takaran latihan, sedangkan apabila lebih dari 4 kali maka dikhawatirkan tubuh tidak cukup beristirahat dan melakukan adaptasi kembali ke keadaan normal sehingga dapat menimbulkan sakit / over training.

 SENAM AEROBIK 

Salah satu cara pemeliharaan kebugaran jasmani dengan melakukan senam aerobik karena dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang menguntungkan dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini merupakan usaha preventif / pencegahan dengan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu. Pelopor senam aerobik adalah Dr. Kenneth Cooper pada tahun 1960. Ia menemukan konsep ritme musik dan gerakan yang teratur, sehingga tubuh dapat memompa oksigen dan meningkatkan denyut jantung. Aerobik dalam arti sesungguhnya adalah suatu kegiatan atau gerak badan yang menuntut lebih banyak oksigen untuk memperpanjang waktu dan memaksa tubuh untuk memperbaiki sistemnya, sehingga bertanggung jawab untuk transportasi lebih banyak oksigen, dengan kata lain latihan ini dilakukan dalam keadaan yang tenang. Senam aerobik adalah : serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis,kontinuitas dan durasi tertentu. Macam-macam senam aerobik Dengan menggunakan musik sebagai pengiring senam aerobik dapat dibagi menjadi lima macam antara lain sebagai berikut:

• Aerobik sport (Aerobik Keras) 
• Discoaerobik 
• Rockaerobik 
• Low Impact aerobik 
• Flight Impact Aerobik 

Manfaat senam aerobik 

Manfaat senam aerobik adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru serta membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak untuk menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya, seperti : Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga lainnya. Bila seseorang mempunyai motivasi untuk berlatih rutin dapat merupakan suatu program penurunan berat badan. Senam aerobik merupakan salah satu jenis olahraga kebugaran yang sangat diminati oleh hampir sebagian besar masyarakat, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan, baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini dikarenakan olahraga senam aerobik merupakan olahraga yang dapat dilakukan secara massal, murah, meriah, menyenangkan dan memberikan manfaat yang langsung dan nyata. Olahraga senam aerobik dapat digolongkan menjadi olahraga kesehatan, karena ciri‐ciri umum dalam olahraga kesehatan terpenuhi oleh olahraga senam aerobik. 

Mengenai ciri umum olahraga kesehatan dijelaskan oleh Giriwijoyo (1995:5) sebagai berikut: 


1  Massal: olahraga  kesehatan dapat diikuti sejumlah besar orang secara               serentak 



2 Mudah: gerakan olahraga kesehatan mudah diikuti dan dapat dilakukan              dengan baik oleh anak‐ anak, dewasa maupun manula 



3.Murah: tidak memerlukan peralatan maupun ruangan khusus untuk                  pelaksanaannya 



4.Meriah: membangkitkan suasana santai dan gembira, bebas stress dan              memungkinkan silaturahmi yang lebih baik 



5.Manfaat dan aman: manfaatnya dapat dirasakan baik lahir maupun batin           serta kecil kemungkinan terjadinya cedera Olahraga senam aerobik itu sendiri   sering diartikan sebagai olahraga yang gerakannya dipilih dan dilakukan             sesuai dengan keinginan pelakunya dan menggunakan iringan musik. 

Tangkudung (2004:5) menjelaskan, “Senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas, dan durasi tertentu.” Pada umumnya senam aerobik ditujukan untuk meningkatkankebugaran jasmani, khususnya kerja jantung dan paru‐paru. Tangkudung (2004:5) menjelaskan, “Senam aerobik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru‐paru serta pembentukan tubuh. Gerakan‐gerakan yang dipilih tentu saja harus mengandung nilai yang diperlukan untuk kedua tujuan tersebut.” Karakteristik Olahraga Senam Aerobik Setiap olahraga mempunyai ciri khas dan aturan tertentu dalam pelaksanaannya, sehingga hal tersebut dijadikan sebagai daya beda dari olahraga lainnya. Karakteristik gaya olahraga senam aerobik diantaranya adalah mempunyai tujuan untuk meningkatkan kerja jantung dan paru‐paru, pembentukan tubuh, dan menggunakan irama musik. Berkaitan dengan hal ini, Tangkudung (2004:5) menjelaskan sebagai berikut:

1. Gerakan yang dipilih harus mampu menyebabkan denyut jantung meningkat     sedemikian rupa ke target latihan atau zona latihan 

2. Gerakan yang dipilih harus mengandung kalestenik yang memenuhi tuntutan     teknik dan dan ketentuan anatomis tertentu 

3. Irama musik mempunyai 2 sisi yang sama penting. Di satu sisi musik                 bertindak sebagai patokan kecepatan, di sisi lain musik bertindak sebagai           panjaga motivasi serta semangat dari para pelakunya agar tetap on Seperti       halnya olahraga pada umumnya, dalam senam aerobic pun mengikuti               ketentuan yang sudah diterima secara umum, yaitu sistematika latihan yang     meliputi latihan pemanasan, latihan inti dan latihan pendinginan. Berikut ini       merupakan pembahasan mengenai sistematika latihan senam aerobik yang       dijelaskan oleh Tangkudung (2004:7) sebagai berikut: 

   1. Pemanasan (Warm‐up) Kegiatan ini merupakan kegiatan pendahuluan yang        pelaksanaannya mengandung unsure sebagai berikut: 

     a. Peningkatan suhu tubuh dan secara bertahap meningkatkan jumlah                   denyut  nadi, dari denyut nadi istirahat ke denyut nadi latihan.                         Peningkatan suhu tersebut biasanya dilakukan dengan gerakan,                         seperti jalan di tempat atau gerakan dasar yang sederhana seperti                     mengayunkan kepala ke samping kiri dan kanan dan gerakan lengan                 atau kaki yang sederhana 

     b. Peningkatan elastisitas otot dan ligamentum di sekitar persendian. Latihan         untuk meningkatkan elastisitas otot dan ligamentum ini dapat dilakukan             dengan gerakan peregangan terhadap kelompok otot besar yang ditahan           dalam waktu tertentu. Pelaksanaannya harus dilakukan secara perlahan‐            lahan  dan tidak terlampau memaksakan. 

     c. Untuk mempersiapkan tubuh baik fisik maupun mental ke aktivitas yang            dilaksanakan 

  2. Kegiatan Inti Kegiatan inti biasanya merupakan gerakan yang sudah lebih          aktif dan melibatkan gerakan yang disiplin untuk melatih bagian tubuh              tertentu dengan pengulangan yang cukup. Kegiatan ini hendaknya mengikuti      alur tertentu yang sudah direncanakan sebelumnya, gerakan yang dipilih            dinilai dari bagian atas tubuh ke bawah atau dari bagian kepala, bahu,              lengan, pinggang ke gerakan gabungan. Biasanya pelaksanaan dari bagian        inti ini bergerak secara progresif, yaitu dari tahap gerakan tunggal bagian          tubuh hingga pergerakan bagian tubuh secara bersamaan.


      Senam untuk meningkatkan aktivitas aerobic :


      




Senam Poco Poco Olahraga




Senam Gemu Fa Mi Re Dance






Senam Kesegaran Jasmani
1. SKJ 2000




2. SKJ 2004





3. SKJ 2008




4.  SKJ 2012