MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI,OLAHRAGA DAN KESEHATAN Oleh: IBENZANI M.Pd

Laman

Rabu, 19 April 2017

PENCAK SILAT

                                                                 PENCAK SILAT

Dasar Gerak Silat


1.        Pengertian dan Nilai-Nilai Pencak Silat
Pencak silat adalah cabang olahraga yang berupa hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/ mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya terhadap lingkungan hidup/ alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup meningkatkan iman dan taqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa.
Pencak didefinisikan sebagai gerak dasar bela diri yang terikat pada aturan dan digunakan dalam belajar, latihan, dan pertunjukan. Silat dapat diartikan sebagai gerak bela diri yang sempurna yang bersumber pada kerohanian yang suci murni guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama,serta untuk menghindarkan manusia dari bencana/ bahaya. Peranan pencak silat adalah sebagai sarana dan prasarana untuk membentuk manusia seutuhnya yang sehat, kuat,tangkas, terampil, sabar, ksatria, dan percaya diri. Pencak silat merupakan olahraga khas kelahiran Indonesia yang berakar pada adat istiadat beberapa daerah. Gerakan tangan dan tubuh, balk dengan iringan musik atau tidak yang menggambarkan patriotisme seseorang dalam mempertahankan diri. Pencak silat mempunyai 4 aspek yang mencakup nilai-nilai luhur sebagai suatu kesatuan yang tak terpisahkan.Aspek tersebut meliputi
a.    Aspek Mental Spiritual
1)        Takwa kepadaTuhan Yang Maha Esa.
2)        Tenggang rasa, percaya diri, dan disiplin.
3)        Cinta bangsa dan tanah air.
4)        Persaudaraan, pengendalian diri, dan tanggung jawab.
5)        Solidaritas sosial, jujur, membela kebenaran dan keadilan.

b.    Aspek Bela diri
1)        Berani dalam membela kebenaran dan keadilan.
2)        Tahan uji dan tabah.
3)        Tangguh dan ulet.
4)        Tanggap, peka, dan cermat.
5)        Melaksanakan i1mu padi (tidak sombong).
6)        Menggunakan keterampilan gerak efektifnya dalam perkelahian hanya dalam keadaan terpaksa untuk keselamatan diri, bangsa, dan tanah air.



c.    Aspek Seni
1)        Mengembangkan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur.
2)        Mengembangkan pencak silat yang diarahkan pada penerapan nilai-nilai kepribadian bangsa.
3)        Mencegah penonjolan secara sempit nilai-nilai pencak silat yang bersifat kedaerahan.
4)        Menanggulangi pengaruh kebudayaan asing yang negatif.
5)        Mampu menyaingi dan menyerap nilai-nilai budaya dari luar yang positif.

d.    Aspek Olahraga
1)        Berlatih dan melaksanakan olahraga pencak silat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
2)        Meningkatkan prestasi.
3)        Menjunjung tinggi solidaritas.
4)        Pantang menyerah.

2.    Teknik Dasar Pencak Silat
A.   TEKNIK PUKULAN
Pukulan dalam pencak silat merupakan salah satu serangan yang menggunakan lengan atau tangan. Setiap serangan mempunyai unsur: (1) sikap tangan/lengan sebagai alat serang, (2) sikap kuda-kuda, dan (3) sikap tubuh.
Sikap tangan atau lengan yang digunakan untuk menyerang (memukul) disesuaikan dengan jenis pukulan yang digunakan, sedangkan tangan atau lengan yang lain berada di depan dada dalam keadaan rileks (tidak tegang). Sikap kuda-kuda maksudnya adalah suatu sikap tungkai/kaki yang menyesuaikan jenis serangan (pukulan) yang digunakan dan tergantung pada situasi yang ada. Pada dasarnya sikap tungkai (kuda-kuda) saat menyerang adalah situasional sekali, dan berat badan biasanya pindah ke tungkai yang terdekat dengan sasaran. Hal ini dalam rangka untuk meraih keuntungan dalam penggunaan tenaga yang efektif dan jangkauan yang lebih jauh ke arah sasaran. Sedangkan sikap tubuh maksudnya adalah sikap tubuh dalam mengkoordinasikan gerakan yang menggunakan togok, anggota tubuh dan tubuh secara keseluruhan. Kecondongan tubuh ke arah sasaran saat mengenai sasaran, dan salah satu bahu yang berada pada posisi sedekat mungkin ke arah sasaran merupakan hal yang sangat penting dalam usaha penyerangan dengan tangan atau lengan (pukulan).


Pukulan berdasarkan arah serangan dapat melalui: (1) depan, (2) bawah, (3) atas, dan (4) samping.

1)        Pukulan depan
a)         Tinju
Sikap tangan menggenggam. Perkenaan pada buku-buku genggaman tangan yang mengepal (pada saat mengenai sasaran genggaman menghadap ke bawah). Arah sasaran ditujukan ke dagu, leher, atau dada lawan. Lintasan lurus ke depan.
b)        Tebak
Sikap tangan terbuka menghadap ke depan,jari-jari rapat dan lurus ke atas. Perkenaan pada telapak tangan. Dapat dilakukan dengan dua tangan secara bersama-sama. Arah sasaran ditujukan pada dada lawan. Lintasan lurus ke depan.
c)         Sodok
Sikap tangan terbuka, telapak tangan menghadap ke atas. jari-jari rapat dan lurus ke depan. Perkenaan pada buku-buku tangan yang menggenggam (pada saat mengenai sasaran genggaman menghadap ke atas). Arah sasaran ditujukan ke ulu hati lawan, atau ke dagu lawan. Lintasan lurus ke depan (agak ke atas).
d)        Bandul
Sikap tangan mengenggam. Perkenaan pada punggung tangan yang menggenggam. Arah sasaran ditujukan ke muka, atau dada lawan. Lintasan lurus ke depan.



2)        Pukulan bawah
Pukulan bawah adalah salah satu serangan yang menggunakan lengan/tangan dengan lintasan melalui bawah pusat atau dari perut bagian bawah si penyerang yang diarahkan ke sasaran yang lebih tinggi pada bagian tubuh yang diserang. Adapun pukulan bawah ini meliputi: a) bandul, b) sanggah, dan c) colok atau tusuk.


a)         Bandul bawah (catok)
Mula-mula tangan menggenggam berada di depan perut bagian bawah. Ayunkan tangan dengan lintasan dari bawah menuju ke depan atas. Sasaran ditujukan pada A hati atau dagu lawan. Perkenaan tangan yang menyerang adalah pada buku-buku jari-jari tangan. Pada saat mengenai sasaran genggaman tangan menghadap ke atas.

b)        Sanggah
Posisi jari-jari tangan terbuka (agak bengkok ke dalam, tetapi tidak menggenggam) dan berada di depan perut bagian bawah. Kemudian ayunkan tangan dengan lintasan dari bawah menuju ke depan atas. Sasaran ditujukan pada ulu hati atau dagu lawan. Perkenaan tangan yang menyerang adalah pada telapak tangan. Pada saat mengenai sasaran telapak tangan menghadap ke depan atas.
c)         Colok atau tusuk
Tangan berada di depan perut dengan jari-jari terbuka (tidak menggenggam). Ayunkan tangan dengan lintasan dari bawah menuju ke depan atas. Sasaran ditujukan pada leher atau kepala lawan. Perkenaan tangan yang menyerang adalah pada ujung jari-jari tangan. Untuk serangan tusuk telapak tangan menghadap ke bawah sedangkan untuk serangan colok telapak tangan menghadap ke atas. Pada saat mengenai sasaran jari-jari dalam keadaan rapat dan tegang.



3)        Pukulan atas
Pukulan atas adalah serangan dengan menggunakan lengan atau tangan yang dimulai dari atas dan lintasannya ke depan bawah.Terdapat berbagai macam pukulan atas antara lain: a) ketok, b) tumbuk, dan c) pedang.
a)         Ketok
Tangan yang menyerang dimulai dari atas kepala, dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan jari-jari rapat agak ditekuk. Ayunkan tangan dengan lintasan dari atas atau depan kepala menuju ke depan bawah. Sasaran ditujukan pada dahi, kepala lawan atau dada atas lawan. Perkenaan tangan yang menyerang adalah pada buku-buku jari-jari tangan. Pada saat mengenai sasaran jari-jari tangan rapat dan agak ditekuk Berta dalam keadaan tegang.

b)        Tumbuk
Tangan menggenggam menghadap ke bawah dan berada di depan atas kepala. Tangan diayun diawali dari atas menuju ke arah depan bawah. Sasaran ditujukan pada kepala, atau dada lawan. Perkenaan tangan yang menyerang adalah pada genggaman tangan bagian dalam.
c)         Pedang
Tangan terbuka dengan jari-jari rapat dan berada di depan salah satu telinga. Tangan diayun diawali dari atas menuju ke arah depan bawah. Sasaran ditujukan ke arah leher samping atau bahu lawan. Perkenaan tangan yang menyerang adalah pada pisau atau pedang tangan.



4)        Pukulan samping
Pukulan samping adalah pukulan yang menggunakan tangan/lengan yang diawali dari samping badan/ tubuh si penyerang dengan menggunakan tangan/lengan. jenis pukulan samping antara lain: a) Pedang, b) bandul atau swing, dan c) kepret.
a)         Pedang
Tangan terbuka jari-jari rapat dan berada di samping badan. Siku ditekuk sehingga telapak tangan berada lebih tinggi dari siku. Ayunkan tangan ke arah depan mendatar (horizontal), dengan sasaran ke arah badan atau leher bagian samping lawan. Perkenaan tangan adalah pada pisau/samping tangan (dalam keadaan terbuka dan jari-jari rapat).
b)        Bandul (swing)
Tangan menggenggam, berada di samping depan badan, siku ditekuk sehingga genggaman tangan berada lebih tinggi dari siku. Ayunan tangan diawali dari samping badan agak ke depan ke arah depan mendatar ke samping sisi bagian badan lain. Sasaran ditujukan ke arah badan bagian samping, atau ke sendi bahu, atau ke kepala (pipi) lawan. Perkenaan tangan yaitu pada buku-buku tangan yang menggenggam
c)         Kepret
Tangan terbuka dan lemas (pergelangan tangan rileks). Siku ditekuk sehingga tangan berada di depan agak ke samping badan pada sisi badan yang lain. Telapak tangan menghadap ke belakang. Ayunkan tangan ke arah depan mendatar dengan cara melecutkan tangan (pergelangan tangan).Sasaran ditujukan ke arah kepala atau dada lawan. Perkenaan tangan yang menyerang adalah pada punggung tangan.





5)        Pukulan siku
Pukulan siku adalah jenis serangan yang menggunakan lengan dengan cara siku ditekuk sedemikian rupa, sehingga perkenaan lengan yang menyerang adalah pada siku. jenis pukulan siku antara lain: a) depan, b) samping, c) belakang, d) atas, dan e) bawah.
a)         Depan
Lengan yang untuk menyerang ditekuk sehingga siku berada di samping badan. Lengan atas dan lengan bawah dalam keadaan mendatar (horizontal) dan tangan berada di depan dada. Siku digerakkan ke depan mendatar sampai persis di depan dada. Bahu lengan yang menyerang mengikuti ke arah depan agar jangkauan serangan lebih jauh (panjang). Sasaran ditujukan ke arah kepala atau dada lawan, sedangkan perkenaan lengan yang menyerang adalah pada siku
b)        Samping
Lengan yang digunakan untuk menyerang ditekuk sehingga siku berada di depan dada (badan). Lengan atas dan lengan bawah dalam keadaan horizontal dan tangan serang berada di samping badan (sisi bahu yang tidak untuk menyerang). Siku digerakkan ke samping mendatar sampai di samping badan. Bahu lengan yang menyerang mengikuti ke arah samping agar jangkauan serangan lebih jauh (panjang). Sasaran ditujukan ke arah kepala atau dada lawan, sedangkan perkenaan lengan yang menyerang adalah pada siku.
c)         Atas
Lengan serang ditekuk sehingga siku berada di depan badan agak ke bawah. Lengan atas dan lengan bawah dalam keadaan vertikal. Siku digerakkan ke depan atas (vertikal) sampai persis di depan kepala. Bahu lengan yang menyerang mengikuti ke arah depan agar jangkauan serangan lebih jauh (panjang). Sasaran ditujukan ke arah dagu, sedangkan perkenaan lengan yang menyerang adalah pada siku.
d)        Bawah
Lengan yang digunakan untuk menyerang ditekuk sehingga siku berada di depan badan. Lengan atas dan lengan bawah dalam keadaan vertikal dan tangan serang berada di depan kepala. Siku digerakkan ke depan bawah. Bahu lengan yang menyerang mengikuti ke arah depan bawah agar jangkauan serangan lebih jauh (panjang). Perkenaan lengan yang menyerang adalah pada siku.





B.    TEKNIK TENDANGAN
Tendangan adalah serangan dengan menggunakan tungkai/kaki. Adapun bagian kaki untuk menendang dapat menggunakan:
1)        punggung kaki,
2)        telapak kaki,
3)        ujung kaki,
4)        tumit,
5)        sisi kaki (pisau kaki), dan
6)        pergelangan kaki.

Teknik tendangan dapat dilakukan dengan posisi badan dan lintasan sebagai berikut:
1)        depan,
2)        samping,
3)        belakang, dan
4)        busur.

Sebelum melakukan serangan dengan tungkai/kaki (tendangan), yang perlu diperhatikan adalah sikap dasar sebelum melakukan tendangan. Adapun sikap dasar tersebut adalah sikap pasang. Sikap pasang adalah koordinasi dari sikap kuda-kuda,sikap tangan/lengan dan sikap tubuh. Sikap pasang dapat dilakukan dengan posisi kaki:
1)        sejajar (menghadap),
2)        salah satu kaki di depan (kiri depan atau kanan depan), dan
3)        kaki silang.
Sikap tangan/lengan dalam posisi sikap pasang dapat dilakukan dengan carat
1)        terbuka,
2)        tertutup, dan
3)        memutar.



1)        Teknik tendangan depan
Kaki tendang diangkat sedemikian rupa sehingga lutut berada di depan perut, dan tungkai bawah menggantu ng. Ten dangkan ke depan dengan lintasan kaki dihentakkan (ditendangkan) ke depan agak ke atas (tergantung sasaran). Arah sasaran perkenaan adalah ulu hati lawan. Akan tetapi, perkenaan pada kaki yang menendang adalah pada tumit atau ujung kaki.



2)        Teknik tendangan samping
Kaki tendang diangkat ke depan bersamaan dengan kaki tumpu diputar keluar sehingga lutut kaki tendang berada di depan perut, sedangkan tungkai bawah berada di sisi samping badan. Hentakkan atau tendangkan ke depan dengan telapak kaki tendang datar, sehingga perkenaan pada telapak kaki atau sisi samping kaki (pisau kaki) tendang.Arah sasaran yang dituju adalah pada ulu hati, leher, atau persendian bahu lawan. Pada saat menendang posisi lawan berada di samping badan atau berada pada sisi bahu kaki yang menendang.

3)        Teknik tendangan belakang
Sikap mula-mula, berdiri sikap pasang dengan salah satu kaki di depan. Putar badan sampai membelakangi sasaran, kepala tetap menghadap ke arah sasaran, sehingga kaki yang terdekat dengan sasaran (kaki tumpu) berdiri pada ujung jari kaki, berat badan berada pada kaki yang jauh dari sasaran (pada kaki tendang). Badan agak condong ke kaki tendang. Selanjutnya, kaki tendang diangkat ke depan sehingga tumit dekat dengan pantat, kemudian tendangkan ke arah sasaran yang berada di belakang badan.Tendangan lurus ke belakang dan arah sasaran adalah ulu hati lawan. Akan tetapi, bagian kaki yang menendang yang mengenai sasaran adalah bagian tumit atau telapak kaki.

4)        Teknik tendangan busur
Angkat kaki tendang serong ke depan sehingga kaki tendang berada agak jauh dari tungkai kaki tumpuan. Tendangkan/hentakkan kaki tendang ke serong depan dengan arah sasaran ditujukan ke sisi tubuh atau pinggang lawan atau sisi kepala atau leher lawan. Perkenaan kaki tendang adalah pada punggung kaki atau pada ujung kaki tendang.





 C.       TEKNIK ELAKAN & TANGKISAN
1)      Elakan
Elakan adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan lawan, dengan cara tidak melangkah (memindahkan kaki),tetapi dengan menggeser badan/tubuh. Sasaran yang dimaksud adalah bagian badan yang menjadi tujuan serangan lawan.
Unsur dalam elakan adalah:
a)         sikap tangan,
b)        sikap kaki/tungkai, dan
c)    sikap tubuh/togok.

Sedangkan macam-macam elakan adalah: a) elak bawah, b) elak atas, c) elak samping, dan d) elak belakang putar.
a)    Elak bawah
Mengelakkan diri dari serangan lawan pada bagian badan sebelah atas. Gerakannya adalah merendahkan diri dengan cara menekuk kedua lutut tanpa memindahkan letak kedua kaki. Kedua tangan berjaga-jaga di depan atas kepala dan sikap badan menyesuaikan.
b)        Elak atas
Mengelakkan diri dari serangan lawan pada bagian badan sebelah bawah. Gerakannya adalah mengangkat badan/tubuh ke atas dengan cara menekuk kedua tungkai kaki disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada. Mendarat dengan kaki Baling menyusul atau dengan kedua kaki bersama-sama.
c)         Elak samping
Mengelakkan diri dari serangan lurus depan agak ke atas. Gerakannya adalah dari sikap kangkang, pindahkan badan ke samping dengan merubah sikap tungkai/kuda-kuda. Disertai dengan sikap tubuh dan tangan/lengan waspada (tangan berada di depan dada).
d)        Elak belakang berputar
Mengelakkan diri dari serangan lurus depan dan samping. Gerakannya adalah dari sikap kuda-kuda depan (salah satu kaki berada di depan) memindahkan berat badan ke belakang dengan cara badan memutar. Gerakan tersebut disertai dengan sikap tubuh dan sikap tangan/lengan dalam keadaan waspada (tangan berada di depan dada).





2)        Tangkisan
Tangkisan adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arch serangan lawan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan serangan.

Kontak langsung yang dilakukan pada teknik tangkisan bertujuan untuk:
a)         mengalihkan serangan dari lintasan, dan
b)        membendung atau menahan serangan, jika terpaksa.

Sikap menangkis selalu disertai sikap kuda-kuda dan sikap tubuh dengan menggunakan: a) satu tangan, b) siku, c) dua tangan, dan d) kaki/tungkai.Terhadap serangan yang mempunyai bentuk dan arch/lintasan yang bervariasi, maks tangkisan mempunyai variasi sebagai berikut.
a)         Posisi tinggi atau rendah.
b)        Dengan tangan terbuka atau tertutup.
c)         Arah ke dalam atau keluar.

Sedangkan unsur lainnya dalam elakan dan tangkisan adalah:
a)         sikap tangan,
b)        sikap kaki/tungkai, dan
c)         sikap tubuh/togok.





 a)        Tangkisan satu lengan
Tangkisan satu lengan dapat dilakukan dengan 1) tangkis dalam,2) tangkis luar, 3) tangkis atas, dan (4) tangkis bawah.

(1)      Tangkis dalam
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang (misalnya kaki kiri) disertai dengan tangan kanan (tangan yang untuk menangkis) bergerak ke samping kiri (ke dalam).Tangan kanan saat bergerak menghadap ke belakang dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada dengan sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan.

(2)      Tangkis luar
Sikap mula-mula berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang (misalnya kaki kiri) disertai dengan tangan kanan (tangan yang untuk menangkis) bergerak ke samping kanan (ke luar).Tangan kanan saat bergerak menghadap ke depan dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada dengan sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan.




(3)      Tangkis atas
Sikap mula-mula berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang (misalnya kaki kiri) disertai dengan tangan kanan (tangan yang untuk menangkis) bergerak ke atas. Saat bergerak lengan bawah tangan kanan tetap horizontal sehingga siku tangan kanan bergerak mengikuti ke atas.Tangan kanan saat bergerak menghadap ke depan dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada dengan sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan.
(4)      Tangkis bawah
Sikap mula-mula berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang (misalnya kaki kiri) disertai dengan tangan kanan (tangan yang untuk menangkis) bergerak ke bawah di depan badan. Telapak tangan kanan saat bergerak menghadap ke belakang dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada dengan sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan.

b)        Tangkisan dua lengan
Tangkisan dua lengan dapat dilakukan dengan: (1) sejajar dua tangan/lengan atas, (2) belah tinggi dan rendah, (3) silang tinggi dan rendah, dan (4) buang samping.

(1)      Tangkis sejajar dua tangan/lengan
Sikap mula-mula berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang disertai dengan gerakan kedua lengan atau tangan menangkis ke depan. Gerakan dilakukan oleh kedua lengan bawah secara bersamaan dan sejajar, serta kedua telapak tangan Baling berhadapan (jari-jari tangan terbuka). Perkenaan tangkisan pada kedua tangan atau lengan bawah dekat pergelangan tangan.

(2)      Tangkis belah
Sikap mula-mula berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang disertai dengan gerakan ke dua lengan/ tangan membelah ke atas atau ke bawah. Gerakan dilakukan oleh kedua lengan/tangan secara bersamaan. Scat bergerak pada awalnya kedua tangan saling berhadapan, namun setelah kedua lengan hampir lurus secara mendadak kedua tangan diputar dan masing-masing di bawa ke luar atau samping, sehingga kedua telapak tangan saling membelakangi dan secara bersamaan menjauh. Gerakan lengan/tangan pada tangkis belah ini seperti pada gerakan lengan/tangan pada renang gaga kupu-kupu.

(3)      Tangkis Silang
Sikap mula-mula berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang disertai dengan gerakan ke dua lengan/ tangan menyilang ke atas atau ke bawah. Gerakan dilakukan oleh kedua lengan / tangan secara bersamaan, jari-jari terbuka dan rapat.Tempat pertemuan kedua lengan untuk posisi silang adalah pada pertengahan lengan bawah. Kedua telapak tangan menghadap keluar, sehingga punggung tangan saling berhadapan.

(4)      Tangkis buang samping
Sikap mula-mula berdiri tegak kedua tumit rapat, dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang, dan kedua lengan menjulur ke depan dengan kedua tangan berada di atas dan di bawah. Kedua telapak tangan menghadap ke samping badan dengan kedua ibu jari saling berdekatan.Siku lengan yang berada di atas agak diangkat sehingga berada lebih tinggi dari tangan. Gerakan tangan dari depan badan sampai di samping badan. Kedua lutut agak ditekuk untuk keseimbangan badan. Perkenaan pada kedua telapak tangan dan serangan lawan dibuang ke arah samping badan.





c)         Tangkisan siku
Tangkisan siku terdiri dari dari: (1) tangkis siku dalam dan (2) tangkis siku luar. Keduanya dapat dilakukan dengan tinggi dan rendah.
(1)      Tangkis siku dalam
Sikap mula-mula berdiri dengan kedua tumit rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang dan kedua siku ditekuk kemudian digerakkan ke arah dalam melewati depan badan sampai berhenti di sisi badan yang lain. Saat bergerak posisi siku tetap ditekuk sehingga lengan bawah vertikal ke atas, dan telapak tangan menghadap ke badan. Tangan yang tidak untuk menangkis tetap berada di depan dada dalam sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada siku.
(2)      Tangkis siku luar

Sikap mula-mula berdiri dengan kedua tumit rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Selanjutnya, langkahkan salah satu kaki ke belakang dan kedua siku ditekuk kemudian digerakkan ke arah luar melewati depan badan sampai berhenti di sisi badan yang lain. Saat bergerak posisi siku tetap ditekuk sehingga lengan bawah vertikal ke atas, dan telapak tangan menghadap ke badan. idak untuk menangkis tetap berada di depan dada dalam sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada siku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar