BUDAYA HIDUP SEHAT
Hidup sehat merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Untuk itu, dengan membiasakan mengkomsumsi makanan/
minuman bergizi/ sehat, istirahat yang cukup dan olahraga yang teratur,
merupakan usaha-usaha yang harus dilaksanakan dengan penuh disiplin. Oleh
karena itu, terbentuk kondisi sehat yang dinamis, yang akan membentuk daya
tahan tubuh yang baik, dan tidak akan mudah terserang penyakit-penyakit yang
berbahaya, “Orang yang memiliki kesehatan
akan memiliki harapan dan orang yang memiliki harapan, dialah yang akan
memiliki segalanya”.
A.
Bahaya HIV/AIDS
1.
Mengapa Kita Harus Mengerti
HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan
penyakit yang bisa menular kepada siapa saja, hal ini terbukti sudah jutaan
orang di dunia yang sudah positif terinfeksi. Di Indonesia sendiri jumlah yang
terinfeksi HIV/AIDS dari bulan ke bulan terus bertambah. Dan menurut data
terakhir jumlah terbanyak yang terinfeksi virus tersebut adalah kaum muda,dari
remaja sampai dewasa awal. Data berdasarkan hasil survei, orang-orang muda usia
antara 15-29 tahun, mencapai 68% dari jumlah penderita semuanya.
2.
Apakah HIV/AIDS
AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome)
merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency
Virus) Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan
sperma, cairan vagina, dan pada air susu ibu. Virus tersebut merusak sistem
kekebalan tubuh manusia (imun) dan mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya
tahan tubuh, sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi. Sistem kekebalan tubuh
manusia (imun) adalah sangat kompleks dan memiliki kaitan yang rumit antara
berbagai jaringan dan sel dalam tubuh.
3.
Bagaimana Bahaya HIV/AIDS?
Seperti telah kita
ketahui bahwa HIV/AIDS adalah penyakit yang paling menakutkan dan sangat
mencekam dunia dewasa ini. Karena pada penyakit ini, virus HIV menyerang dan
melumpuhkan sistem kekebalan tubuh manusia, yang nantinya tubuh tidak bisa lagi
menangkal berbagai macam penyakit infeksi yang menyerang tubuh.
Apalagi bagi
siapa yang telah terinfeksi, karena sejak saat itu, daya tahan tubuhnya akan
terasa menjadi semakin merosot. Sangat rentan terhadap berbagai serangan
penyakit . Dan yang paling menakurkan serta meresahkan, adalah karena virus
AIDS, baru akan menampakan diri secara klinis, sekitar 3-10 tahun kemudian.
Sementara bila penyakit itu tidak tedeteksi sejak dini, maka pada saatnya
nanti, yakni 3-10 tahun kemudian, para penderitanya konon juga tidak akan dapat
tertolong lagi. Hanya akan bisa pasrah, tinggal menunggu ajal yang pasti akan
datang menjemputnya.
Bahaya HIV/AIDS biasa
ditimbulkan, umumnya akibat hubungan seks, khususnya hubungan seks yang
menyimpang/ tidak sewajarnya• HIV/AIDS juga paling banyak ditemukan pada kaum
homoseks (Gay ataupun Lesbian). Sedangkan hingga saat ini, belum ditemukan
vaksin atau obat untuk menyembuhkan, mengatasi, dan penangkal yang ampuh.
Itulah resiko pergaulan babas yang kenyataannya selalu jauh lebih berbahaya
dari pada dugaan banyak remaja. Sebab HIV/AIDS itu benar-benar ada, dan akan
terus ada di jaman kapan pun sehingga tidak ada alasan kenapa anda harus sampai
menjadi penderitanya.
Kenalilah gejala-gejalanya,
juga cara-cara untuk menangkal penularannya. Kemudian, upayakan hidup dengan
lebih higienis (bersih dan sehat), teristimewa di dalam perilaku seksual.
Gejala yang tampak pada
penderita AIDS bisa ringan bisa pula berat. Bahkan, banyak orang yang di dalam
darahnya mengandung virus AIDS, tetapi sama sekali tidak menunjukkan asimptomik
( gejala sakit/ penyakit). Namun secara umum, penderita AIDS sering
memperlihatkan gelagat atau gejala seperti berikut ini.
ü Berat
badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan.
ü Rasa
lelah yang berkepanjangan.
ü Sesak
napas dan batuk berkepanjangan.
ü Pembesaran
kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau lipatan, paha sekurang-kurangnya
dua buah, selama lebih dari tiga bulan, tanpa sebab yang jelas).
ü Bercak
putih atau luka di mulut.
ü Mencret
( diare ) lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas.
ü Sering
demam disertai keringat alam tanpa sebab yang jelas.
ü Bercak
merah kebiruan pada kulit (kanker kulit).
ü Infeksi
jamur berulang, pada alat kelamin wanita.
ü Tumor
seperti sarkoma kaposi, limfoma.
B. Penularan HIV/ AIDS
Virus yang sangat
berbahaya dan mengerikan itu, pada akhir tahun 1992 saja, disebutkan telah
menular pada sedikitnya 110 juta orang dewasa, serta 10 juta anak-anak. Dimana
hampir 68 % dari 110 juta orang itu, adalah kaum remaja atau dewasa muda, yang
berusia antara 15-29 tahun.
Lebih mengerikan lagi,
adalah informasi yang diperoleh dari Pusat
AIDS International atau Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Harvard,
Amerika Serikat, yakni bahwa jumlah orang yang terinfeksi virus AIDS yang
telah berkembang secara penuh, akan terus meningkat sampai 10 kali lipat
sehingga dari jumlah 240.000 orang yang telah tercatat positif, mengidap virus
AIDS; akan menjadi 24 juta orang.
Begitulah, betapa pesatnya
penularan virus AIDS dalam satu dekade terakhir memasuki tahun 2000 an ini,
sebab perhitungannya temyata bukan lagi per tahun, per bulan, per minggu, atau
per hari, melainkan sudah per menit!
Pada umumnya penularan
HIV / AIDS, sampai saat ini diketahui dengan 3 cara berikut.
1.
Melalui hubungan seks menyimpang, lewat
cairan tubuh setelah mengadakan kontak seksual, yakni melalui; air mani
(semen), atau cairan dari vagina (cervic). Tanpa peduli dalam bentuk/ cara
bagaimana persanggamaan (hubungan seksual) itu dilakukan. Baik itu dilakukan
antara pria dan wanita (heteroseksual , pria dengan pria (homoseksual , wanita
dengan wanita (lesbian). Maupun secara oral, yakni kontak antara alat genital (
kelamin) dengan mulut, dan antara alat kelamin dengan anus.
2.
Melalui transfusi atau pembauran darah
melalui jarum suntik, yang dipakaikan kepada orang secara bergantian. Sehingga
bila ada seseorang yang telah terinfeksi virus AIDS, is akan menjadi pembawa
dan penular AIDS sepanjang hidupnya.
3.
Melalui ibu hamil dan menyusui, dapat
menularkan penyakitnya kepada bayi, baik selama dalam kandungan, saat
melahirkan dan pada waktu menyusui.
HIV/AIDS tidak dapat menular melalui
hal-hal berikut.
ü Gigitan
nyamuk/serangga, karena virus HIV/AIDS hanya bisa hidup dalam sel-sel mamalia
yang sangat khusus. Serta jumlah darah yang terbawa di bagian mulut nyamuk
/serangga, sangat kecil ditambah dengan sangat kecilnya jumlah partikel HIV di
dalam darah orang yang terinfeksi, sehingga perpindahan virus tersebut praktis
menjadi tidak mungkin berpotensi sebagai mediator (penular).
ü Bersalaman,
berpelukan atau berciuman, karena bibir atau mulut, berlainan dengan vagina dan
anus, di mana tingkat virus HIV yang terdapat di dalam air liur dari orang yang
terinfeksi, sangat rendah sehingga bahaya penularan AIDS lewat ciuman adalah
kecil sekali. Akan tetapi, lain halnya bila mempunyai luka di dalam mulut atau
sariawan, sehingga virus HIV dapat berpindah dari yang terinfeksi kepada
pasangannya.
ü Berenang
bersama, karena pada saat berenang tipis kemungkinan adanya cairan tubuh yang
keluar, dan begitu juga pada saat mempunyai luka jarang orang berenang.
ü Terpapar
batuk atau bersin penderita karena dalam air liur virus ini sedikit sekali.
ü Berbagi
makanan atau menggunakan alat makan bersama dengan penderita karena penularan
virus HIV/AIDS terjadi karena ada percampuran cairan tubuhnya, khususnya
melalui luka.
ü Memakai
kamar mandi atau toilet bersama.
C. Menghindari Penularan HIV/AIDS
Semboyan
"pencegahan lebih baik daripada pengobatan", selamanya benar. Bahkan,
sangat benar dalam kasus ini. Karena begitu seseorang dinyatakan positif
terkena AIDS, hanya keajaiban yang akan mampu menyelamatkan diri atau hidupnya.
Sebab hingga kini, belum pernah terdengar ada yang lolos dari cengkeraman AIDS.
Berikut ini, cara-cara
mencegah menghindarkan diri sejak dini, dari ancaman virus yang berbahaya itu.
Yang telah banyak dianjurkan dan dijadikan pedoman, untuk membantu memberi
penerangan, pemahaman bagi semua orang, terutama orang-orang di sekitar
lingkungan yang dicurigai sebagai daerah cukup rawan/ subur untuk penyebaran
dan pertumbuhan/perkembangan AIDS
Pertama:
meningkatkan sistem pertahanan tubuh; makan cukup gizi, cukup olahraga dan
cukup istirahat. Tindakan yang juga perlu disarankan adalah :
·
Berusaha untuk selalu mengatasi/membuang
stress (karena stress adalah penyebab utama datangnya berbagai macam penyakit.)
·
Mengurangi/menghentikan pemakaian obat
inhalan seperti; amyl dan butyl nitric, narkotika, serta alkohol.
·
Memerhatikan higiems tubuh serta alat
kelamin. (ingatlah pepatah: "bersih pangkal dari segala kesehatan.")
·
Menghindari diri dari pemakaian jarum
suntik bersama-sama, dan semua alat yang terkena darah penderita AIDS harus
disterilkan dengan cara direndam semalam suntuk, dengan larutan natrium
hipoklorit 0,2 %.
Kedua
mencegah
eksposur (pembukaan yang berhubungan) dengan AIDS dan penyakit yang ditularkan
melakukan kontak seksual, dengan cara :
·
Menghindari kontak seksual dengan; orang
yang sedang mengidap penyakit AIDS (orang yang mempunyai risiko tinggi terhadap
AIDS), berganti-ganti pasangan dan berhubungan dengan cara tidak lazim yang
bisa menyebabkan pendarahan, baik itu hubungan seks jenis normal alias
laki-laki dengan perempuan, maupun berhubungan seks sejenis.
·
Sanggama anal (sodom yang dilakukan
melalui dubur) berkaitan eras dengan AIDS, karena lapisan rectum (anus) lebih
tipis atau mudah robek, atau terjadi abrasi (luka goresan), tidak seperti
vagina yang mempunyai lapisan pelindung. Sanggama anal juga membuka kontak
langsung cairan mani (semen) dengan darah, hal tersebut terjadi dengan oral
/genital seks sebab, mulut dan gusi merupakan bagian tubuh yang paling mudah mengalami
pendarahan, setiap kontak langsung dengan darah atau cairan mani dari penderita
AIDS, bisa meningkatkan resiko terkena AIDS.
·
Resiko benar terjangkit AIDS adalah bila
berhubungan tubuh dengan pelacur; kaum homo, atau kaum wadam.
·
Jika mau dalam arti serius, cara yang
paling menjamin keamanan adalah cuma ini, yakini dan jalani hubungan seks yang
aman (safesex) yang merupakan
satu-satunya interaksi seksual yang benar, legal, normal, dan halal, hanya
tersedia di dalam rumah tangga, yaitu dengan istri.
Ketiga,
faktor agama. Pemahaman dan penerapan ajaran agama merupakan penangkal AIDS
yang paling handal, karena ajaran agama jelas mendidik orang untuk berperilaku
baik, wajar, serta tidak mengajarkan ataupun membenarkan segala perilaku yang
salah; yang menyimpang, atau untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Ajaran agama juga tidak pernah mengizinkan atau membenarkan, segala perbuatan
yang bersifat zina.
Bahkan, melalui
pendidikan agama yang sejak dini, peluang seorang anak untuk tumbuh menjadi
homoseksual, lesbian, ataupun menjadi waria amat kecil. Hingga dengan begitu,
maka jelas akan lebih memungkinkan untuk membina hidup yang sehat, yang sesuai
pula dengan segala norma-norma yang diajarkan di dalam setiap agama; yang hasilnya
tentu akan dapat menjaga serta menghindarkan kita semua dari apa yang tidak
diharapkan.
Di mana di dalamnya
selain mengenai hal-hal yang bersifat religius atau spiritual, juga banyak
terdapat ajaran-ajaran tentang moral dan etika, termasuk yang berkaitan dengan
masalah kesehatan jiwa sehingga akan terhindar dari penyakit yang sangat
berbahaya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar