SENAM LANTAI 1
Para atlet senam ini
dapat menjadi pesenam sekaliber dunia karena kegigihan dalam berlatih. Selain
itu mereka juga menguasai teknik-teknik yang benar. Bagaimana gerakan dasar
senam lantai? Mari Kita pelajari bab ini !
A.
Konsep Dasar
Dimana gerakan terjadi? Jawabannya
adalah gerakan terjadi di dalam ruang. Ruang dapat lebih
jauh dianalisis
menjadi area dan dimensi. Area ruang adalah wilayah, yang terdiri dari wilayah
pribadi, wilayah umum, dan wilayah peralatan. Adapun yang dimaksud dengan
dimensi ruang adalah suatu ruang yang dijelajahi. Gerakan dalam ruang yang
dijelajahi dapat terjadi pada tingkatan, arch, bidang, atau jarak (besaran)
yang berbeda
Bagaimanakah bergeraknya?
Karakteristik gerak dasar senam selalu dibangun di atas keterampilan dasar
lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif. Keterampilan
lokomotor adalah keterampilan gerak yang dibangun dengan cara berpindah
tempat, seperti jalan, lari, dan lompat. Keterampilan
nonlokomotor adalah gerak yang dibangun tanpa berpindah tempat. Gerak itu
mengandalkan ruas-ruas persendian tubuh untuk membentuk posisi-posisi yang
berbeda dengan tetap tinggal di satu titik (tempat), misalnya meliukkan badan,
membungkuk, atau memilin. Keterampilan manipulatif
adalah kemampuan untuk memanipulasi objek atau benda tertentu dengan anggota
tubuh (tangan, kaki, atau kepala). Keterampilan manipulatif juga dapat
diartikan penggabungan dari gerak lokomotor dan nonlokomotor yang disertai
dengan memanipulasi objek atau benda tertentu. Misalnya, berlari sambil
mengayunkan kedua lengan.
Federasi Senam
Internasional (FIG) membagi senam menjadi 6 kelompok, yaitu sebagai berikut.
1.
Senam
artistik (artistic gymnastics).
2.
Senam
ritmik sportif (sportive rhythmic gymnastics).
3.
Senam
akrobatik (acrobatic gymnastics).
4.
Senam
aerobik (sport aerobics).
5.
Senam
trampolin (trampolinning).
6.
Senam
umum (general gymnastics).
Senam artistik adalah senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik
untuk mendapatkan efek-efek artistik dari gerakan-gerakan yang dilakukan pada
alat-alat sebagai berikut:
Artistik putra:
ª
Lantai
(floor exercises).
ª
Kuda
Pelana (pommel horse).
ª
Gelang-gelang
(rings).
ª
Kuda
lompat (vaulting horse).
ª
Palang
sejajar (parallel bars).
ª
Palang
tunggal (horizontal bar).
Artistik
putri:
©
Kuda
lompat (vaulting horse)
©
Palang
bertingkat (uneven bars).
©
Balok
keseimbangan (balance beam).
©
Lantai
(floor exercise).
B.
Bentuk Gerakan Senam Lantai
1.
Guling (Roll)
Guling adalah bentuk
gerakan mengguling yang penggulingannya dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung,
pinggang, panggul bagian belakang, dan yang terakhir adalah kaki.
a.
Guling Depan (Forward Roll)
Guling depan adalah
guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling
depan adalah sebagai berikut.
ª
Berdiri
tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
ª
Angkat
kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas
matras.
ª
Bengkokkan
siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
ª
Sentuhkan
bahu ke matras.
ª
Bergulinglah
ke depan.
ª
Lipat
kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
ª
Sikap
akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
Kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi saat melakukan guling depan, antara lain sebagai berikut.
1.
Tidak
mengangkat pinggul ke atas sehingga kaki tidak lurus.
2.
Tidak
membengkokkan siku ke samping sehingga sulit menempatkan kepala di antara kedua
tangan
3.
Sebelum
bahu menyentuh matras, kaki telah menolak sehingga punggung jatuh ke matras,
akhirnya sukar mengguling.
4.
Pada
saat memasukkan kepala di antara dua tangan, pinggul tdak didorong ke depan dan
tangan tidak menahan berat badan.
b.
Guling Belakang (Backward Roll)
Guling belakang merupakan
kebalikan arah dari guling depan. Guling belakang terdiri dari guling belakang
bulat dan guling belakang kaki lurus.
1)
Guling Belakang Bulat
Langkah - langkah guling
belakang bulat adalah sebagai berikut.
Ø Jongkok, tekuk kedua siku tangan
menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut tarik ke dada.
Ø Gulingkan badan ke belakang hingga
bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap mendekat dada, telapak tangan di
dekat telinga.
Ø Bahu menyentuh matras, kedua telapak
tangan menyentuh matras, gerakkan kaki untuk dijatuhkan ke belakang kepala.
Ø Jatuhkan Ujung kaki ke belakang
kepala.
Ø Dorong lengan ke atas.
Ø Jongkok dengan lengan lurus ke depan.
2)
Guling Belakang Kaki Lurus
Langkah - langkah guling
belakang kaki lurus adalah sebagai berikut.
Ø Duduk selonjor, dagu menyentuh dada,
kedua tangan di samping telinga, telapak tangan menghadap ke atas.
Ø Rebahkan badan ke belakang hingga
telapak tangan menyentuh matras, dengan posisi kaki bersudut seperti ketika
duduk selonjor.
Ø Gerakkan kaki untuk menyentuh matras
di belakang kepala.
Ø Tolakkan tangan ke atas kepala dan
badan diangkat.
Ø Jongkok dengan lengan lurus ke depan.
Kesalahan-kesalahan yang sering
terjadi saat melakukan guling, antara lain sebagai berikut.
v Dagu tidak ditarik ke dada.
v Pemindahan pinggul tidak cukup cepat.
v Tangan tidak cukup kuat menekan atau
mengangkat badan dan kepala.
2.
Hand Spring (Lenting Tangan)
Beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika melakukan lenting tangan adalah sebagai berikut.
a.
Sikap Awal
Berdiri tegak dengan
kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan
badan, letakkan kedua tangan di lantai kira-kira satu langkah dart kaki dengan
posisi kedua lengan lurus. Begitu pula kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b.
Pelaksanaan
Ketika posisi pantat dan
badan serta lengan lurus (tegak lurus) dan kedua tungkal lurus pula, segeralah
kedua kaki dilecutkan ke depan lurus dibantu oleh kedua tangan mendorong badan
dengan menekan lantai. Lecutan ini menyebabkan badan lenting ke depan.
c.
Sikap Akhir
Ketika layangan selesai,
kedua kaki segera mendarat. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap
terangkat lurus. Akhirnya, berdiri tegak.
3.
Neck Spring (Lenting Tengkuk)
Beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk adalah sebagai berikut.
a.
Sikap Awal
Berdiri tegak dengan
kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan
badan, letakkan kedua tangan di lantai kira-kira satu langkah dari kaki.
Setelah itu, letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap
guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b.
Pelaksanaan
Ketika posisi untuk
guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat badan sudah berada
di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh
kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan lantai. Lecutan ini
menyebabkan badan melenting ke depan.
c.
Sikap Akhir
Ketika layangan selesai,
kedua kaki segera mendarat. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap
terangkat lurus. Akhirnva, berdiri tegak.
4.
Head Spring (Lenting Kepala)
Pelaksanaan lenting
kepala hampir sama dengan lenting tengkuk. Perbedaannya terdapat pada peletakan
kepala dan tengkuk. Pada lenting kepala, yang diletakkan adalah dahi, bukan
tengkuk. Untuk memulai gerakan lenting kepala, kita harus melakukan loncatan
yang jauh ke depan dari posisi jongkok, seperti akan melakukan lompat harimau (tiger-spring). Ketika tangan menyentuh
lantai, segera letakkan dahi di antara kedua tangan sampai tercapai posisi
lutut di atas hidung dengan berat badan hanya disangga kedua tangan dan dahi.
Setelah itu, lemparkan kaki ke belakang sehingga mengangkat pinggul dan doronglah
tangan dari lantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar